Cerita Dibalik Lagu Ayah Dari LaoNeis (Sedih dan Mengharukan)

LaoNeis adalah sebuah Band yang berasl dari Bandar Lampung. Salah satu lagu LaoNeis paling popular adalah lagu berjudul "Ayah" dibalik lagu ini ada kisah nyata dan cerita. Nah untuk cerita dibalik lagu Ayah dari LaoNeis saya akan tuliskan di blog ini. Berikut adalah selengkapnya cerita di balik lagu "Ayah" yang bikin terharu saat membacanya.

Cerita Nyata Dibalik Lagu Ayah Dari LaoNeis Band

Angger adalah seorang gitaris LaoNeis Band. Dia memiliki seorang teman bernama Odi Suhanda seorang teman yang sangat dekat dengan ia hingga seperti keluarga sendiri. Anak tersebut (Odi Suhanda) memiliki seorang Ayah bernama Alm. Bp Jumarni kelahiran 02-03-1971 dan wafat 04-10-2014. Bapak tersebut memiliki tiga anak bernama Odi Suhanda, Nurtriska Omega, dan Muhammad Ivnu Maulana. dan Ibu bernama Marsiyem istri dari Alm. Bp Jumarni.

Awalnya Angger hanya mengenal seperti teman biasa tetapi karena keluarganya yang menerima Angger sebagai anaknya, jadi Angger menjadi bagian dari keluarga tersebut. Dulu Angger sering main kerumah untuk berkumpul bersama. Karena ia sudah seperti anaknya sendiri dan seperti dirumah sendiri.

dan ketika Angger lagi ngobrol dengan Alm. Bp Jumarni ia sering diberi amanah untuk menjalani hidup yang baik. Bercerita pengalaman semasa mudanya seperti apa, dan selalu memberikan amanah yang baik. Alm. Bp Jumarni orangnya tidak sombong senang bergurau. dan mengingatkan Angger agar jangan sampai nikah muda. Pacaran boleh saja tapi jangan sampai kelewatan  batas. Kata-kata itu sampai sekarang masih tersimpan di dalam fikirannya.

Tepat pada akhir Oktober 2014 Angger pergi ke Bengkulu bersama Ibunya ingin silahturohmi dengan keluarga yang disana. Annger sempat pamit juga sama keluarga Odi Suhanda. dan Alm. Bp Jumarmi bilang hati-hati di jalan salam buat keluarga yang disana.

Nah setelah Angger sampai di bengkulu pagi-pagi HP nya berdering ada telpon dari Odi (anak Alm. Jumarni) dan ketika Angger mengangkat telponya Odi lagi menangis tersendu-sendu. Lalu Angger bingung ada apa. Ia kira Odi cuma bercanda dia sulit ngomong waktu di telvon. dan dia bilang kalau bapak habis kecelakaan dan sekarang lagi koma dari semalam. Kebetulan malam Angger udah tidur dan HP nya di cas. Jadi ia tidak dengar kalau ada telvon dari Odi.

Angger sangat kaget dan bertanya gimana kejadiannya. Lalu Odi bercerita Bapak mau kondangan di kampung Wates (Masih Kabupaten Pringsewu) ya lumayan jauh dari rumah. Tapi kebetulan hujan Bapak berangkat bawa motor tetapi dibonceng sama tetangga. Karena hujan makin deras akhirnya Bapak nganjak untuk berteduh. Lalu tiba-tiba dari belakang ada motor menabrak motor Bapak dan akhirnya Bapak jatuh. Ketika Bapak terjatuh ada lagi motor yang melintas dan menabrak Bapak lagi. Jadi dua kali Bapak ditabrak motor.

Bapak sempat koma selama dua hari. Karena organ tubuh Bapak yang luka parah dokter tidak bisa menanganinya dan Allah lebih sayang sama Bapak akhirnya Bapak pulang ke rumah Allah. Bapak sempat sadar waktu dirumah sakit tetapi hanya membuka mata saja tidak berbicara dan tidak memberikan pesan terakhirnya setelah itu Bapak sudah tiada.

Angger waktu itu posisi lagi di Bengkulu butuh waktu 2 hari untuk perjalanan pulang akhirnya Angger tidak bisa ikut mengurus Jenazah Bapak Jumarni. Angger sangat menyesal kenapa dia tidak langsung pulang ketika Odi telpon dia. Padahal waktu Angger pergi, Bapak Jumarni masih terlihat senyumnya masih menasehati Angger dan ketika Angger pulang kerumah Bapak Jumarni, ia hanya merasakan kenangan-kenangan sebelum Bapak Jumarni meninggal.

Pesan Angger Untuk Ayah Setelah Tiada

Terima kasih untuk Bapak sudah mejadikan Angger sebagai anaknya sendiri dan untuk mengenangnya saya buatkan lisan dari tanganku, dan nada hingga mejadi karya yang sangat luar biasa. lagu tersebut berjudul Ayah. Dibuat setelah tujuh hari meninggalnya Ayah. Akan ku kenang selalu kebaikanmu Ayah. Selamat jalan semoga engkau tenang di sisinya, Amin.\

Pesan Angger Buat Semua Yang Masih Punya Ayah

Sayangilah Ayahmu selagi dia masih ada, dan jangan pernah buat sakit hati apalagi sampai menangis. Karena jika Ayah sudah tiada penyesalan akan selalu menghantui hidupmu. Tetesan keringat Ayhmu yang membesarkanmu mencarikan nafkah untuk hidupmu jasamu tak akan pernah terbanding dengan apa yang telah Ayahmu berikan untukmu. Karena Ayahmu yang mencarikan nafkah untuk hidupmu.

Cerita diatas adalah karya dari Angger LaoNeis yang diambil dari kisah nyata hidupnya sendiri. Semoga kisah ini bermafaat buat kita semua agar selalu sayang kepada Ayah selagi ia masih hidup.

Karya : Angger LaoNeis

Sumber : Lirik Lagu Terbaru

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Lagu Ipank - Den Japuik

Lirik Lagu Thomas Arya - Kasiah Ka Bunggo Malam

Lirik Lagu Ipank - Fatamorgana